Tidak ada produk di keranjang.
Danish Pastry, Roti Manis Khas Austria yang Lezat!
Danish pastry adalah roti pastry yang berlapis atau memiliki layer dengan bentuk adonan spiral dan cekungan pada bagian tengah. Jenis pastry ini berasal dari negara Austria, kemudian juga semakin populer di negara lainnya.
Sekilas, wujudnya memang mirip dengan croissant atau puff pastry. Tapi, tentunya danish berbeda dengan jenis pastry tersebut.
Nah, bila kamu berencana membuat danish pastry, kamu perlu mengenal jenis roti satu ini, nih! Simak pembahasan selengkapnya di bawah, ya!
Baca juga: 9 Peralatan Pastry dan Fungsinya, Sering Dipakai Chef Pastry!
Pengertian Danish Pastry

Source: Pixabay
Danish pastry adalah roti manis khas Austria yang pembuatannya dengan cara melipat adonan beberapa kali sehingga membentuk roti yang berlapis dengan tekstur layer. Rasanya manis dengan aroma gurih yang buttery dari margarin atau mentega, serta memiliki tekstur renyah.
Meski merupakan roti khas dari Vienna di Austria, asal sebenarnya danish pastry adalah Denmark. Para bakers atau pembuat roti dari Austria membuat roti di Denmark karena sedang ada pemogokan kerja industri bakery di negara tersebut.
Bentuk roti danish bermacam-macam, mulai dari bentuk lingkaran, kincir, pita, dan sebagainya. Warna crumb atau lapisan luar roti danish berwarna coklat keemasan dengan antar lapisan yang terlihat jelas, namun tidak terpisah.
Roti danish membutuhkan waktu pembuatan cukup lama dan tingkat ketelitian yang tinggi. Ini karena proses pembuatannya dengan cara membuat lipatan berulang.
Baca juga: Kenal Lebih Jauh Perbedaan Pastry dan Bakery
Cara dan Proses Pembuatan Danish Pastry

Source: Pixabay
Bahan pembuatan danish pastry adalah ragi, tepung terigu, telur, telur, gula, dan mentega atau margarin. Meski bahannya sederhana, roti ini memiliki proses pembuatan yang cukup kompleks.
Cara pembuatan adonan danish terdiri dari 4 tahapan utama, yaitu proses rolling, buttering, folding, dan chilling. Proses ini diulang berkali-kali hingga membentuk tekstur roti yang berlapis dan memiliki layer.
Tahap pertama yaitu rolling, atau meratakan dan menipiskan adonan. Lalu, berikutnya adalah proses buttering, yaitu mengoleskan margarin atau mentega pada lapisan adonan tipis. Adonan yang telah dilapisi lalu dilipat (folding) dan didinginkan (chilling).
Proses tersebut dilakukan beberapa kali hingga membentuk 27 layer atau lapisan roti. Lipatan adonan berlapis inilah yang menjadi ciri khas jenis pastry satu ini. Aerasi antar lipatan adonan yang sempurna akan menghasilkan roti danish dengan struktur crumb yang baik.
Adonan danish pastry dipanggang dengan oven listrik pada suhu sekitar 190°–210°C. Ketika dipanggang, lapisan akan mengembang dan membentuk lapisan berisi rongga udara yang membuat roti danish terasa sangat garing dan crispy.
Baca juga: 11 Fungsi Oven, Gak Cuma Bikin Kue!
Ciri Ciri Danish Pastry

Source: Flourish
Bila kamu bingung saat ingin membeli roti danish, maka kamu bisa memperhatikan karakteristik roti satu ini.
Ciri ciri danish pastry adalah memiliki crumb yang berlapis akibat lipatan adonan selama proses pembuatan. Lapisan crumb tersebut terlihat tegas dan jelas, tapi tidak terpisah satu sama lain. Warnanya keemasan dengan topping icing atau fondant pada permukaan crumb.
Kamu bisa menemukan roti danish dengan aneka bentuk dan model, tapi jenis roti ini mudah ditandai dari lapisan crumbnya yang terlihat menggoda.
Baca juga: Jenis jenis Oven dan Perbedaannya, Mana Pilihanmu?
Bentuk dan Jenis Danish Pastry
Beberapa contoh jenis danish adalah Spandauer, Fronsnapper, dan Tebirkes. Kamu mungkin pernah mencoba setidaknya satu di antara jenis roti ini.
Nah, agar kamu bisa membedakan danish pastry dengan roti lainnya saat berada di toko roti, simak bentuk dan jenis roti danish di bawah ini, yuk!
1. Spandauer

Source: Pinterest
Jenis roti danish ini memiliki bentuk bulat pipih dengan cekungan di bagian tengah. Umumnya, cekungan ini diisi dengan custard cream. Sementara pagian pinggirnya diberi lelehan gula. Roti ini cocok untuk kamu yang menyukai roti dengan tekstur empuh d tengah dan renyah di pinggir.
2. Fronsnapper

Source: Saveur
Roti danish satu ini cocok untuk para penggemar dark chocolate. Fronsnapper memiliki bentuk ulir panjang dengan lelehan cokelat dan taburan biji poppy. Rasanya tidak terlalu manis dan dominan dengan rasa cokelat.
3. Direktorsnegl

Source: Pinterest
Contoh roti danish yang berikutnya adalah direktorsnegl, yaitu roti berbentuk bulat pipih dengan lingkaran berlapis pada bagian atas. Roti ini sekilas mirip cinnamon roll, tapi dengan tekstur garing dan tambahan aneka topping menarik di bagian atas.
4. Tebirkes

Source: Pinterest
Bentuk tebirkes cukup berbeda dengan jenis kue danish lainnya. Terbirkes berbetuk persegi dengan isian krim di bagian tengah. Ada tambahan taburan biji poppy di bagian atasnya yang memberikan rasa gurih.
5. Kanelstang

Source: Pinterest
Contoh danish pastry yang terakhir adalah kanelstang yang berbentuk kepangan panjang. Biasanya, roti ini memakai cokelat atau glazing sugar pada bagian atasnya.
Apa Perbedaan Danish Pastry dengan Puff Pastry dan Croissant?

Source: Pinterest
Sekilas, ketiganya memang terlihat mirip. Tapi ada beberapa perbedaan antara ketiga jenis pastry tersebut.
Perbedaan puff, croissant, dan kue danish adalah bahan baku, proses pembuatan, dan bentuk roti setelah dipanggang.
1. Bahan Baku
Puff pastry tidak menggunakan ragi untuk mengembangkan adonan sehingga memiliki tekstur lebih garing. Sementara danish pastry dan croissant menggunakan ragi. Kemudian, roti danish juga punya kandungan lemak lebih tinggi sekitar 40%.
2. Cara Pembuatan
Ketiganya memiliki teknik lipatan adonan yang sama, namun waktu pengistirahatan adonan berbeda. Puff pastry membutuhkan 30 menit untuk didiamkan, sedangkan roti danish dan croissant membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam dan didiamkan di dalam freezer.
3. Bentuk Roti
Danish pastry memiliki bentuk yang bervariasi, tapi umumnya identik dengan bentuk spiral dan isi paga bagian tengah. Puff pastry seringkali berbentuk segitiga dengan tekstur lipatan yang jelas. Sementara croissant punya bentuk melengkung mirip telapak kaki kuda.
Baca juga: 11 Tips Memilih Oven yang Bagus untuk Pemula
Danish pastry adalah salah satu jenis pastry yang jadi favorit banyak orang selain macaron dan choux. Harganya memang sedikit lebih mahal dibanding jenis bakery lainnya. Tapi, kamu bisa membuatnya sendiri di rumah dengan oven listrik Hi-Cook yang hemat daya!